Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengamalan Fiil Mudhori' Setelah lafadz Aysa, Ikhlaulaqo dan kadaa

 Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang pengamalan fi’il mudhori’ setelah lafadz ‘Asya, Ikhlaulaqo dan Kadaa sebagai berikut wasta’maluu mudhori’an li ausyaka wa kaada laa ghoiru wa zaduu muusyika ba’da ‘asya ikhlaulaqo au syaka qod yarid ‘anniy bi an yaf’ala ‘an tsaani fuqida

وَاسْتَعْمَلُوْا مُضَارِعًا لِأَوْشَكَا وَكَادَ لَاغَيْرُ وَزَادُوْمُوْشِكَا

Artinya : para ulama nahwu mengamalkan fiil mudhori’nya lafaz au syaka dan kadaa, bukan selain keduanya dan para ulama menambahkan lafadz muusyika

بَعْدَ عَسَى اخْلَوْلَقَ اَوْشَكْ قَدْيَرِدْ غِنًى بِأَنْ يَفْعَلَ عَنْ ثَانٍ فُقِدَّ

Artinya : Setelah lafadz Asya, ilhlaulaqo, dan au syaka terkadang dicukupkan dengan an dan fi’il mudhori tanpa menyebutkan kedua yaitu khobarnya;

Penjelasan Menurut Ustadz Hamdani As Sidani (wasy ta’malu mudhori’an li ausyaka,,,,) fi’il mudhori’ dari fi’il madhi au syaka itu bisa beramal seperti fi’il madhinya (merofa’kan isim menashobkan khobar) seperti kata syair

يُوشِكُ مَنْ فَرَّ مِنْ منِيّتِهِ فِى بَعْضِ غُرَّتِهِ يُوَافِقُهَا

Artinya Hampir saja orang yang lari dari kematiannya, alam waktu lupanya maut juga menjemputnya.

Lafadz yusyiku adalah fi’il mudhori’ dari Ausyaka, lafadz man menjadi isimnya. Lafadz yuwafiquha menjadi khobarnya. Fi’il mudhori’ yang dari kada , يَكَاُ زَيْتُهَايُضِيْئُ dan isim fa’il dari au syaka. Itu juga bisa beramal seperti kata syair.

  فَمُوْشِكَةٌ اَرْضُنَااَنْ تَعُوْدَا خِلَافَ الْأَنِيْسِ وُحُوْشًايَبَابَا

Artinya : Hampir saja bumi kita sepi dari banyaknya manusia dan hewan liar 

Lafaz musyikatun adalah isim fail dari au syaka, lafadz ardhuna menjadi isimnya, lafadz an ta’uda menjadi khobarnya. Adapun fi’il mudhori’ dari selain au syaka dan kada tidak beramal seperti fi’il madhinya

Nadhoman Kedua (Ba’da Asya ikhlaulaqo … )  Lafadz ‘Asya, ikhlaulaqo, Au syaka kadang-kadang tidak membutuhkan khobar. Hanya cukup dengan fi’il mudhori’ yang bertemu dengan an masdariyah menjadi isimnya, disebut berlaku tam (merofa’kan isim saja) , contoh : 

  1. عَسَى اَن تَكرَهُوْا شَيْئًا (artinya mungkin kamu membanci sesuatu), 
  2. اِخْلَوْلَقَ اَنْ تَأْتِىَ (artinya diberkati bahwa kamu datang)
  3. اَوْشَكَ اَنْ تَفْعَلَ (artinya yang akan kamu lakukan)


Posting Komentar untuk "Pengamalan Fiil Mudhori' Setelah lafadz Aysa, Ikhlaulaqo dan kadaa"

ِِِArtikel Pilihan:



Contoh Soal Simple Past Pilihan Ganda dan Jawabannya

close