Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Sistem Produksi Di Industri Manufaktur

Menurut hasil produksinya, industri dibagi menjadi dua yaitu industri jasa dan industri manufaktur, apabila industri jasa menghasilkan produk berupa jasa layanan seperti hotel, service motor dan jasa transportasi seperti jasa transportasi kereta api dan jasa transportasi pesawat terbang. maka industri manufaktur memproduksi barang seperti motor, laptop, dan makanan yang mana bentuk fisiknya bisa dipegang dilihat dan dirasakan. Memhami sistem produksi di sebuah industri manufaktur hendaknya dilakukan secara menyeluruh supaya memperoleh pemahaman yang sempurna tentang sistem industri manufaktur tersebut

Berikut 2 contoh sistem produksi di industri manufaktur, yang pertama.sistem produksi di industri  perajin tempe tradisional dan sistem produksi di industri roti atau cake.

Sistem Produksi Di Industri Tempe 

Siapa masyarakat Indonesia yang belum pernah makan tempe? Saya yakin mayoritas penduduk Indonesia yang sering mengkonsumsi tempe sebagai makanan lauk pauknya. baik itu tempe sebagai lauk pauk, atau di buat menjadi tempe mendoan atau gorengan yang rasanya maknyus ketika memakannya. Industri Tempe di Indonesia adalah industri yang menjanjikan bagi kesejahteraan pemilik usahanya. seperti di kota tarakan, para perajin tempe di kota tarakan bisa menggaji karyawannya sebesar UMR Kota Tarakan yakni sebesar Rp 3.300.000-, apabila pengusahanya mampu membayar gaji karyawannya sebesar itu, maka tentu penghasilan pemilik usaha tempe juga lebih besar. maka mari kita mempelajari tentang sistem produksi di industri tempe

Adapun ciri-ciri sistem produksi menurut dr Vincent Gasperz adalah terdapat 4 elemen yang mendasari sistem produksi yaitu komponen, tujuan, aktivitas dan mekanisme yang berkaitan. 

Apa Komponen Sistem Produksi di Industri Tempe?

Komponen sistem produksi di industri tempe sangat kompleks dan pada tulisan ini penulis membagi 5 komponen penyusun yakni manusia, material, mesin, metode, money, Industri Tempe memiliki banyak sumber daya manusia yang melimpah di berbagai lini perusahaan, mulai dari karyawan pembelian bahan baku tempe, karyawan bagian pemrosesan kedelai menjadi tempe, dan karyawan bagian pengepakan tempe.

Terkadang perajin tempe melakukan semua kegiatan tersebut sendirian dan mungkin hanya dengan bantuan istri atau anggota keluarga lainnya. namun beberapa industri tempe yang kapasitas produksinya mencapai 10.000 potong tempe per hari, maka pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan sendirian, Perajin tempe pasti membutuhkan karyawan. 

Misalnya perajin Tempe Jempol terdapat 6 karyawan, 2 karyawan bagian pembelian dan pengepakan tempe. 4 karyawan bagian pemrosesan kedelai menjadi tempe, dan 1 karyawan bagian pemasaran. Apabila jumlah karyawan berkurang hanya menjadi 3 atau 4 orang. maka perajin tempe akan merasakan kesulitan di dalam menjalankan sistem produksinya. Karena itu, demi keberlangsungan sistem produksi, maka perajin tempe harus terus menjaga kesiapan karyawannya.

Apa Tujuan Sistem Produksi di Industri Perajin Tempe?

Industri Perajin Tempe mempunyai tujuan yang mendasari mereka melakaukan kegiatan produksi tempe. Tujuan perajin tempe seperti menyediakan tempe enak, bergizi dan halal bagi masyarakat atau menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Apa Saja Aktivitas Sistem Produksi di industri Perajin Tempe?

Aktivitas utama dari sistem produksi di industri perajin tempe adalah memproduksi tempe yang enak, bergizi dan halal bagi masyarakat, adapun aktivitas turunan dari aktivitas utama, adalah aktivitas pembelian dan penyimpanan kedelai, aktivitas membersihkan peralatan produksi, aktivitas membersihkan area produksi dan aktivitas pengemasan dan pemasaran tempe ke masyarakat. Apabila ada aktivitas yang tidak berjalan dengan sempurna maka bisa mengganggu keberlangsungan sistem produksi di industri tempe, misal karena terjadi banjir di jalan-jalan akibat hujan semalaman maka tempe tidak diantar ke pasar atau dipasarkan ke toko-toko pengecer. akibatnya aktivitas pemasaran tempe terganggu, aktivitas pemasaran yang tidak berjalan normal bisa menyebabkan kerugian bagi pemilik industri perajin tempe.

Apa Saja Mekanisme di Industri Perajin Tempe?

Mekanisme di perusahaan yang dimaksud di sini adalah prosedur yang diterapkan oleh perajin tempe di dalam menjalankan aktivitasnya. Industri Perajin Tempe Jempol mempunyai prosedur yang wajib dipatuhi dan dijalankan, seperti prosedur pembelian kedelai, prosedur waktu pemrosesan kedelai, prosedur pengepakan dan pemasaran tempe.

Semisal apabila aktivitas pemrosesan kedelai menjadi tempe tidak mempunyai prosedur yang menjadi acuan, maka akan terjadi kekacauan di dalam sistem produksi tempe. atau tempe yang dihasilkan menjadi tidak enak seperti biasanya. Atau semisal prosedur penyimpanan kedelai tidak mempunyai acuan atau arahan yang jelas, maka bisa kedelai ditaruh sembarangan di tempat yang tidak teratur sehingga susah untuk menemukannya. Maka semua 4 elemen dasar dari sistem produksi di industri tempe harus berjalan sempurna. Demi keberlangsungan kehidupan industri perajin tempe.

Contoh Sistem produksi di Industri Roti

Setelah membahas tentang contoh sistem produksi di industri perajin tempe, maka contoh selanjutnya adalah sistem produksi di industri roti UMKM Ners. UMKM Roti Ners memproduksi kue bolu sebanayak 200 roll (gulung) per hari. di mana UMKM Roti Ners sangat terkenal di kota Madinah (hanya contoh)  Lalu apa saja komponen, aktivitas, tujuan dan mekanisme di Industri Roti Ners. berikut ulasannya.

Apa Saja Komponen Sistem Produksi di Industri Roti Ners?

Roti Ners mempunyai beberapa komponen penyusun sistem produksi di industri seperti karyawan, metode produksi, peralatan memasak, area dapur, karyawan demi keberlangsungan sistem produksi di industri Roti Ners Adapun karyawan yang bekerja di Industri Roti Ners mulai dari bagian cleaning (kebersihan). Pengemasan atau pengepakan dan bagian produksi. Semua karyawan di dalam pos pekerjaan tersebut memiliki fungsi yang cukup vital bagi perusahaan, semisal apabila mayoritas karyawan di bagian produksi tidak bisa hadir untuk bekerja, atau beberapa karyawan di dapur hotel sedang sakit, maka keberlangsungan sistem produksi di  industri roti ners akan terganggu. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut perusahaan harus memiliki stok karyawan cadangan untuk melapisi karyawan utama yang tidak bisa bekerja di saat itu. 

Apa Saja Aktivitas Sistem Produksi di Industri Roti Ners?

Aktivitas utama dari Industri Roti Ners adalah menyediakan roti yang enak, bergizai dan halal bagi masyarakat, adapun aktivitas turunan dari aktivitas utama, adalah aktivitas perbaikan peralatan memasakan, aktivitas membersihkan peralatan memasak dan area dapur, aktivitas memasarkan roti ke masyarakat. Berbagai macam aktivitas tersebut merupakan penanda bahwa sistem produksi UMKM Roti Ners masih berjalan. Apabila ada aktivitas yang tidak berjalan dengan sempurna maka bisa mengganggu keberlangsungan sistem produksi di industri perusahaan, misal aktivitas memasak tidak bisa dilakukan secara keseluruhan akibat adanya oven roti yang rusak, maka hal tersebut akan mengganggu sistem produksi di industri Roti Ners.

Apa Tujuan Sistem Produksi Di Industri Roti Ners?

Tujuan sistem produksi di Industri Roti Ners adalah menyediakan roti yang enak bergizi dan halal bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Industri Roti Ners mengurus sertifikasi Halal bagi industri rotinya di MUI, Industri Roti Ners juga terus melakukan studi dan pelatihan demi peningkatan kemampuan produksi roti,.

Apa Mekanisme Sistem Produksi di Industri Roti Ners?

Mekanisme sistem produksi di industri Roti Ners yang dimaksud di sini adalah prosedur yang diterapkan oleh Industri Roti Ners di dalam menjalankan aktivitasnya. Industri Roti Ners mempunyai prosedur yang wajib dipatuhi dan dijalankan, seperti prosedur pembelian bahan baku, prosedur memanggang roti, prosedur pencucian fasilitas produksi, prosedur pemajangan roti di etalase, prosedur pemasaran roti Ners di media online.

Semisal apabila aktivitas memanggang roti tidak mempunyai prosedur yang menjadi acuan, maka roti yang diproduksi bisa tidak sempurna matangnya atau rasa yang dihasilkan roti tersebut tidak seenak biasanya. Atau semisal prosedur pembelian bahan baku roti tidak dimiliki perusahaan, maka bisa saja karyawan membeli bahan baku roti yang tidak halal yang penting enak dan harganya murah.

Posting Komentar untuk " Contoh Sistem Produksi Di Industri Manufaktur"

ِِِArtikel Pilihan:



Contoh Soal Simple Past Pilihan Ganda dan Jawabannya

close