Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bunga Sederhana dan Majemuk dalam Ekonomi Teknik

Di dalam sistem ekonomi saat ini, maka kita menjumpainya dengan istilah inflasi, bunga, deflasi dan sebagainya, hal itu disebabkan karena sifat dari uang kertas yang bisa mengalami penurunan nilai. Sebagaimana ketika ketika membeli beras di tahun 2000 an dengan harga 6000/ kg. Di tahun 2018 harga beras sudah mencapai Rp 13000/kg, kasus tersebut menunjukkan bahwa nilai uang senantiasa berubah (cenderung turun)  seiring berjalannya waktu. Pada kasus tersebut kita amati bahwa untuk mendapatkan barang yang sama jenis dan jumlahnya diperlukan jumlah uang yang semakin banyak. Ini berarti daya beli uang senantiasa menurun. Fenomena ekonomi ini dikenal dengan istilah inflasi.
Dengan demikian bisa difahami bahwa uang dengan nilai Rp 6000,- di tahun 2000 sama dengan uang Rp 13000,- di tahun 2018. Kesamaan nilai uang tersebut dinamakan ekivalensi. Menurut ekonomi teknik ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk melakukan ekivalensi mata uang, yaitu :
1.Jumlah yang dipinjam atau diinvestasikan
2.Periode/waktu peminjaman atau investasi
3.Tingkat bunga yang digunakan.
Baca Juga :
Bunga Sederhana dan Bunga Majemuk
Ada 2 jenis bunga yang pada umumnya dipakai dalam sistem ekonomi, yakni bunga sederhana dan bunga majemuk.
·         Bunga Sederhana
Untuk menghitung bunga sederhana, bisa digunakan rumus sebagai berikut ;
I = P x i x N
Di mana :
I = Bunga yang terjadi (rupiah)
P = induk yang dipinjam atau ditabungkan
I = tingkat bunga per periode
N = jumlah periode yang dilibatkan
Contoh Soal Bunga Sederhana dan Jawabannya
1.Seorang ibu rumah tangga meminjam uang sebesar Rp 50000,- di KUD Sidomulyo, dengan bunga sederhana sebesar 5% per tahun selama 5 tahun dan dibayar sekali pada akhir tahun ke 5. Berapa besarnya hutang yang harus dibayar oleh ibu tersebut selama 5 tahun?
Solusi ;
Yang wajib dibayar adalah induknya sebesar Rp 50000,- dan bunganya selama 5 tahun sebesar :
I = Rp 50000 x 5% x 5  = Rp 12500
Total = induk + bunga
Total = 50000 + 12500 = Rp 62500,- 
bunga sederhana dan majemuk
gambar 1.0 perhitungan bunga sederhana
Dengan melihat tabel tersebut dapat difahami bahwa besarnya bunga tiap periode adalah sama sebesar Rp 2500 karena yang berbunga adalah induknya yang sebesar Rp 50000,-
·         Bunga Majemuk         
Cara menghitung bunga majemuk berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya. Dalam dunia ekonomi bunga majemuk di sebut juga dengan bunga berbunga. Contoh perhitungan bunga majemuk sebagai berikut :
Annisa menabung uang di bank sebesar Rp 300000,- . dengan bunga majemuk, dan besarnya bunga 5%. Jika Annisa berharap mengambil uangnya pada tahun ke 5. Maka berapakah tabungan Annisa di Bank?
Jawaban :
Bunga tabungan pada tahun pertama adalah Rp 300000,- x 5% = Rp 15000,-, sehingga total tabungan Annisa pada tahun pertama sebesar 315000,- , Bunga tabungan pada tahun kedua adalah Rp 315000,- x 5% = RP 15750, sehingga tabungan pada tahun kedua adalah Rp 330750,-. Sehingga tabungan pada akhir tahun ke dua adalah Rp 330750,-Demikian seterusnya sehingga pada akhir tahun ke 5 total tabungannya adalah 
Tahun     Jumlah Tabungan    bunga    Jumlah Tabungan    Jumlah dibayar      
0    300000    0    300000    0      
1        15000    315000    0      
2        15750    330750    0      
3        16537.5    347287.5    0      
4        17364.375    364651.875    0      
5        18232.59375    382884.4688    382884,47   

Diagram Alir Kas
Memahami diagram alir kas dalam proses peminjaman maka akan dijumpai dua jenis diagram peminjaman, yakni diagram peminjaman dari sudaut pandang pemberi pinjaman dan diagram peminjaman dari sudut pandang peminjam.
diagram alir kas bunga sederhana
gambar 1.1 diagram alir kas
 
Diagram alir A menunjukkan diagram dari sudut pandang peminjam dan Diagram Alir B menunjukkan dari sudut pandang pemberi pinjaman. Formula untuk mencari besatnya rumus bunga majemuk yang akan diperoleh pada tahun mendatang dengan bunga majemuk terdapat pada nomor 1 dibawah, sedangkan nomor 2 untuk mencari berapa besar nilai sekarang dengan diketahui hasil yang diperoleh pada masa mendatang, adalah sebagai berikut :

Contoh soalnya sebagai berikut :
1.Michael meminjam uang sejumlah 2 juta rupiah dengan bunga 15 % per tahun dan akan dikembalikan dalam waktu 6 tahun mendatang  (a) gambar diagram alir kas dari perseolan tersebut. Hitunglah jumlah yang harus dikembalikan (b) dengan rumus (c) dengan tabel
2.Hartono merencanakan 5 tahun ke depan dia mendapatkan uang sebesar 15 juta rupiah, dengan tingkat bunga yang berlaku adalah 16 %. Maka berapakah besar uang yang harus didepotasikan oleh Hartono.?

Penyelesaian :
1.
diagram Alir Kas bunga sederhana
Jadi, jumlah uang yang harus dikembalikan dalam 6 tahun mendatang sebesar Rp 4626121,54 juta 
Dengan rumus diketahui
P = 2 juta, I = 15%/tahun, N = 6 tahun, maka :
F = P 
F = 2000000  = 2000000(2,313) =Rp 4626121,54 juta
Jadi, jumlah uang yang harus dikembalikan dalam 6 tahun mendatang sebesar Rp 4626121,54 juta
·   
Memahami Interest (bunga)


Posting Komentar untuk "Bunga Sederhana dan Majemuk dalam Ekonomi Teknik"

ِِِArtikel Pilihan:



Contoh Soal Simple Past Pilihan Ganda dan Jawabannya

close