Cara Membuat Rumah Produksi Untuk UMKM

Hello sahabat khoiri.com, bagaimana kabar anda semua? semoga semuanya dalam kondisi sehat wal'afiat, pada kesempatan ini saya akan membahas tentang cara mendesain rumah produksi untuk UMKM, sebagaimana kita fahami bahwa Rumah produksi adalah suatu area yang digunakan untuk melakukan kegiatan proses produksi, rumah produksi merupakan area yang sangat vital bagi UMKM, kualitas hasil produksi UMKM ditentukan oleh area produksinya. Sehingga perhatian terhadap area produksi mutlak sangat diperlukan. .

Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam cara membuat rumah produksi untuk UMKM, persyaratan dalam membuat rumah produksi UMKM sebagai berikut :
1. Kebersihan tempat produksi.
2. Keamanan dari gangguan hewan.
3. Ventilasi udara area produksi.
4. Penerangan yang cukup.
5. Kemudahan perpindahan material

Mari Kita Membahas Satu Persatu

1. Kebersihan tempat produksi

Higienitas tempat produksi harus dijaga demi keberhasilan kegiatan produksi, tempat produksi yang tidak higienis bisa menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang bisa mengkontaminasi makanan, pada akhirnya mampu membuat konsumen menderita penyakit sehingga menurunkan kepercayaan konsumen terhadap produk ikm
Selain kebersihan tempat produksi, kebersihan peralatan produksi juga harus diperhatikan demi tercapainya kebersihan tempat produksi. peralatan yang tidak higienis bisa membawa kuman atau bakteri ke dalam peralatan produksi. Hal hal yang harus diperhatikan lagi adalah membuat SOP kegiatan di area produksi, apa saja hal-hal yang harus dilaksanakan saat memasuki area produksi, saat kegiatan produksi dan sesudah melaksanakan kegiatan produksi.

2. Keamanan dari gangguan hewan

Hewan peliharaan seperti kucing anjing ayam dan sebagainya hendaknya dijauhkan dari area produksi, sebab hewan hewan tersebut dapat mengotori dan membawa kuman penyakit di area produksi, adapun mengenai hewan-hewan pengganggu seperti cecak, tikus, lalat dan sebagainya maka perlu cara-cara tertentu untuk mengatasinya.
Untuk hewan yang merambat di atap rumah seperti tikus dan cecak, maka solusinya yakni  dengan membuat plafon pada tempat produksi, plafon tersebut berfungsi mencegah jatuhnya kotoran dari atap rumah yang dibawa oleh cecak dan tikus, sehingga tidak mengkontaminasi makanan di bawahnya. Untuk hewan seperti lalat maka bisa menggunakan net (jaring kotak-kotak) yang rapat, dan dipasang di area pintu atau jendela atau tempat-tempat yang memungkinkan lalat masuk ke dalam rumah.

3. Ventilasi udara area produksi

Ventilasi di dalam area produksi merupakan aspek yang cukup vital  dimana ventilasi diperlukan sebagai sirkulasi udara yang berfungsi supaya suhu di area produksi dalam kondisi yang nyaman untuk bekerja, diketahui bahwa suhu udara yang pengap bisa membuat pelerja menjadi gerah dalam melakukan aktifitas produksinya. Sehingga dapat menurunkan produktivitas pekerja. Menurut ilmu Ergonomi diperlukan aturan-aturan tertentu supaya area produksi nyaman untuk bekerja. .
Keberadaan ventilasi alami bukan saja akan diperoleh kenyamanan termal, melainkan juga  merupakan alternatif baik untuk menghemat energi dan juga menghemat biaya. Ide utama  dari kajian ini adalah bagaimana mendapatkan desain ergonomi ruang proses produksi  guna mendapatkan kenyamanan termal alami bagi karyawan yang berada di dalam  ruang proses produksi.
Tahapan yang harus dilaksanakan saat membangun gedung supaya ventilasi udara nyaman ialah sebagai berikut :

*) Agar posisi ruang proses produksi diperoleh kenyamanan termal yang baik sebaiknya bentuk pada sisi memanjang gedung mengarah ke timur/barat, sedang sisi melebar menghadap arah utara/selatan. Pada sisi memanjang menghadap ke arah timur/barat dikarenakan arah mata angin hanya berasal dari timur dan barat

*) Tinggi gedung bangunan haruslah 4 meter dari lantai, hal ini memungkinkan sirkulasi udara menjadi nyaman di dalam gedung, bangunan yang tinghi dan luas akan membuat penghuni di dalamnya merasa lapang dan nyaman.

*) Penggunaan cat pada dinding bangunan hendaknya menggunakan cat yang berwarna putih atau warna-warna yang tidak menyerap panas sinar matahari.
*) Meja produksi mempunyai jarak dari lantai sekitar setengah tubuh operator, meja produksi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan operator sulit untuk bekerja dan tidak merasakan nyaman dan keluesan dalam bekerja.

4) Penerangan yang cukup

Area produksi harus mendapatkan penerangan yang memadai, apabila tidak tercukupinya penerangan pada area produksi menyebabkan gangguan saat melaksanakan aktifitas kerja, penerangan pada area produksi dapat menggunakan pencahayaan manual dari sinar matahari yanh tembus melalui pemasangan gas block pada dinding, atau menggunakan penerangan melalui lampu di area produksi.

5) Kemudahan Perpindahan Material

Dalam suatu fasilitas produksi kemudahan akan akses perpindahan material merupakan hal  yang penting. Terkadang penataan material yang tidak teratur bisa menyebabkan gangguan pada aktifitas operator yang melakukan kegiatan produksi, sehingga material harus diletakkan pada tempat yang benar dan aman. Aliran Perpindahan material dari gudang bahan baku ke area produksi juga harus diperhatikan, hendaknya IKM meminimalkan waktu untuk perpindahan material atau bahan baku dengan memangkas jarak ataupun membuat rute alternatif tercepat perpindahan material.

Berbagi :