Diduga Dokter Spesialis Ortopedi Melecehkan Istri Pasien dengan Cara Dibius, Berikut Kronologi Kejadiannya

Prinsip berhati-hati apabila memeriksakan anggota keluarga yang sedang sakit harus menjadi pegangan setiap orang yang ingin berobat ke rumah sakit, pasalnya seorang dokter spesialis tulang (ortopedi) dan trauma (traumatologi) diduga telah melecehkan istri pasien yang sedang hamil di Rumah Sakit Bunda Medika Jakabaring (BMJ) Palembang.

Kronologi kejadiannya sebagai berikut :

Pada hari Rabu malam tanggal 20 Desember 2023, suami korban pelecehan sedang menjalani rawat inap di rumah sakit Bunda Medika Jakabaring (BMJ) Palembang. Setelah beberapa hari dirawat, suami korban bertanya ke perawat apakah sudah diperbolehkan pulang.

Lalu pada pukul 23.30 WIB, dokter spesialis MY datang ke kamar dan menyarankan suami korban supaya tidak pulang dahulu karena harus diobservasi. Suami korban pun dipindah dari kamar rawat inap kelas 2 ke kamar VIP.

Setelah pindah kamar, oknum dokter MY meminta perawat pergi. MY kemudian menyuntik suami korban hingga tertidur lelap. Korban yang sedang hamil (TAF) dipanggil MY dan diberi suntikan yang disebut sebagai vitamin.

Namun, usai disuntik, korban kemudian tertidur lelap. Saat itulah terduga pelaku diduga melakukan kekerasan seksual terhadap korban. Aksi oknum dokter ini terungkap, saat korban (TAF) sadar dan terbangun pakaiannya sudah berantakan dan terlapor berada di sampingnya dengan posisi mengeluarkan kemaluannya.

Hal tersebut sebagaimana dituturkan oleh Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP Raswidiati Anggraini

Apa yang dilakukan Rumah sakit Bunda Medika Jakabaring (BMJ) Palembang terhadap pelaku pelecehan seksual?

"Pihak rumah sakit langsung memberhentikan oknum dokter MY setelah mengetahui informasi adanya pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter MY," sebagaimana dituturkan oleh Humas Rumah Sakit Bunda Jakabaring Riza, dilansir detikSumbagsel, Rabu (28/2/2024).Bapak Riza juga menyebutkan bahwa oknum dokter MY sudah tidak berpraktik lagi di RS BMJ.  

Sebagaimana disampaikan oleh kuasa hukum korban, Febriansyah menuturkan bahwa sang klien bersedia untuk disuntik. Walaupun sebelumnya, sang istri (TAF) menjawab tidak mau disuntik, dengan alasan dalam keadaan hamil. Namun dokter spesialis MY meyakinkan korban jika suntikan tersebut tidak mempengaruhi kondisi kehamilannya. Suntikan “vitamin” itu akhirnya membuat korban tidak sadarkan diri. Diduga pada saat itulah, MY melakukan kekerasan seksual. Ketika tersadar korban melihat MY ini berada di sampingnya dengan posisi baju terbuka. “Bra pelapor telah tersingkap ke atas dan dokter berinisial MY ini sedang mengeluarkan kemaluannya," kata Febriansyah.

Berbagi :