Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengamalan Kharoo dan Karoba pada Af'alul Muqorobah

 Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang pengamalan Kharoo dan Karoba pada af’alul muqorobah sebagai berikut wa ka’asya kharoo walakin ju’ila khobruhaa khatman bi anna muttashila wa alzamuu ikhlau laqo an miysla kharoo wa ba’da au syakan tiqoo an nazuroo wa mitslu kaada fil ashokhhi karoba wa tarku an ma’ dzisy syuru’u wajaba ka ansya as saiqu yakhduu wa thofiqo kadza ja’altu wa khodztu wa ‘aliqo

وَكَعَسَى حَرَى وَلَكِنْ جُعِلَ خَنَرُهَا حَتْمًا بِأَنْ مُتَّصِلَا

Artinya : lafadz kharoo itu menyerupai lafadz ‘asya tetapi khobarnya wajib ditemukan an

وَاَلْزَمُوْا اِخْلَوْ لَقَ اَنْ مِثْلَ حَرَى وَبَعْدَ اوْشَكَ انْتِقَا اَنْ نَزُرَا

Artinya : para ulama’ mewajibkan bersamaannya khobar dengan an pada lafadz ikhlaulaqo, seperti lafadz kharo, sedang setelah lafadz au syaka tidak adanya an (yang bersamaan khobar) itu hukumnya langka

وَمِثْلُ كَادَ فِى الْأَصَحِّ كَرَبَا وَتَرْكُ اَنْ مَعْ ذِى الشُّرُوْعِ وَجَبَا

Artinya : Mengikuti qoul ashoh lafadz karoba itu seperti lafadz kaada dan hukumnya wajib meninggalkan an bersamaan dengan af’alusy syuruuq.

كَاَنْشَاءَ السَّائِقُ يَحْدُوْا وَطَفِقَ كَذَا جَعَلْتُ وَاَخَذْتُ وَعَلِق

Artinya : seperti lafadz اَنْشَاءَ السَّائِقُ يَحْدُوْا (pengembala unta itu bergegas beryanyi), begitu pula lafadz طَفِقَ, جَعَلْتُ, اَخَذْتُ dan ‘aliqo

Penjelasan Menurut Ustadz Hamdani As Sidani (wa Ka ‘asyal Kharoo wa lakin ju’ila,,,,) lafadz kharo itu seperti lafadz ‘asya di dalam ‘amalnya dan disebut tetapi ada perbedaan, yaitu khobarnya kharo harus bertemu dengan an masdariyah tidak ada khobarnya kharo yang tanpa an masdariyah di dalam kalam arab. حَرَي زَيْدَ اَنْ يَجِئَ 

Nadhoman Kedua (wa alzamu ikhlaulaqo … ) khobarnya lafadz ikhlaulaqoo itu harus bertemu dengan an masdariyah seperti khobarnya lafadz kharoo contoh اِحْلَوْ لَقَتِ السَّمَاءُ اَنْ تُمْطِرَ . dan khobarnya au syakka ada yang tidak bertemu dengan an masdariyah, tetapi sedikit, contoh اَوْ شَكَ زَيْ يَقُوْمُ

Nadhoman Ketiga (wa mitslu kaada fil ashokh,,) lafadz karoba menurut qoul ashoh sama dengan lafadz kaada di dalam ‘amalnya dan disebut af’alul muqorobah, dan yang banyak khobarnya tidak bertemu dengan an masdariyah seperti nadhoman   

كَرَبَ القَلْبُ مِنْ جَوَاهُ يَذُوْبُ حِيْنَ قَالَ الوُشَاةُ هِنْدٌ غَضُوْبُ

Artinya : hampir saja hati ini hancur karena susah, ketika para pengadu domba berkata, Hindun seorang pemarah. 

Lafadz yaduubu menjadi khobarnya karoba berupa fi’il mudhori’ yang tidak bertemu dengan an masdariyah. Fi’il mudhori’ yang menjadi khobarnya af’alusy syuruuq itu harus tidak bertemu dengan an masdariyah. Sebab af’alusy syuruuq itu dilalui aman khaal. Sedangkan an masdariyah dilalui zaman istiqbal seperti contoh yang ada di dalam bait. اَنْشَأُ السَّائِقُ يَخْدُوْ. Lafadz yakhduu fi’il mudhori’ menjadi khobarnya ansyaa a, dan lafadz طفِقَ زَيْدٌ يَدْعُو، جَعَلْتُ اَتَكَلَّمَ، اَخَذْتُ اَقْرَاءُ، عَلِقَ زَيدٌ يَسْمَعُ. 

Posting Komentar untuk "Pengamalan Kharoo dan Karoba pada Af'alul Muqorobah"

ِِِArtikel Pilihan:



Contoh Soal Simple Past Pilihan Ganda dan Jawabannya

close