Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Jadwal induk Produksi (MPS)

Pengertian MPS

MPS adalah kepanjangan dari Master Production Schedule, Pengertian Master Production Schedule adalah pernyataan tentang produk akhir (termasuk part pengganti dan suku cadang) dari perusahaan industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output berhubungan dengan kuantitas dan periode waktu. 

Kegiatan penjadwalan produksi induk atau Master Production Schedule (MPS) mempunyai beberapa aktivitas sebagai berikut seperti bagaimana menyusun dan mengupdate jadwal produksi induk(MPS), memproses transaksi dari Master Production Schedule, memelihara catatan-catatan MPS, Mengevaluasi efektivitas Master Production Schedule (MPS).

Jadwal Induk Produksi atau Master Production Schedule (MPS) berhubungan dengan proses produksi, Master production shedule dapat diartikan sebagai anticipated build schedule (jadwal pembuatan antisipasi) untuk item-item yang dibuat oleh pembuat jadwal produksi induk. Master Production Schedule harus bisa menjadi informasi bersama antara bagian pemasaran dan bagian produksi, sehingga seharusnya bagian pemasaran juga memahami informasi yang terdapat dalam MPS, terutama berkaitan dengan ATP (Available To Promise

ATP adalah kepanjangan dari Available to promise, ATP dalam bahasa indonesia bisa diartikan sebagai ketersediaan barang yang bisa dijanjikan ke pelanggan, di perusahaan ATP terdapat di bagian pemasaran, bagian pemasaran mendapatkan permintaan aktual dari pelanggan tentang jumlah yang harus diproduksi untuk bulan januari misalnya, maka dengan adanya master production schedule, PPIC bisa berkomunikasi dengan bagian pemasaran tentang kapan dan berapa jumlah permintaan produk pelanggan bisa diselesaikan dan dikirim ke pelanggan.

4 Aktivitas Pembuat Jadwal induk Produksi (Master Production Schedule) sebagai berikut :

1.Menyediakan atau memberikan input kepada sistem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas (material and capacity requirements)

2.Menjadwalkan pesanan-pesanan produksi dan pembelian untuk item-item MPS

3.Memberikan landasan untuk penentuan kebutuhan sumber daya dan kapasitas

4.Memberikan basis untuk pembuatan janji tentang penyerahan produk kepada pelanggan

#Lima input dalam membuat jadwal induk produksi atau master production schedule (MPS)

1.Data permintaan total, merupakan sumber data bagi proses penjadwalan Master Production Schedule (MPS)

2.Status Inventori berkaitan dengan informasi tentang on hand inventory stok yang dialokasikan untuk penggunaan tertentu.

3.Rencana produksi memberikan informasi kepada Master Production Schedule, Pembuat MPS harus menjumlahkannya untuk menentukan tingkat produksi, inventori dan sumber daya lain dalam dalam rencana produksi.

4.Data perencanaan berhubungan dengan aturan-aturan tentang ukuran lot yang harus digunakan, stok pengaman dan waktu tunggu dari masing –masing item yang biasanya tersimpan dalam file 

5.Informasi dari RCCP berupa kebutuhan kapasitas untuk menerapkan Master Production Schedule (MPS) menjadi salah satu input bagi MPS.

#Tugas dan tanggung jawab Pembuat Jadwal induk Produksi atau Master Production Schedule (MPS)

Berikut ini adalah 4 tugas dan tanggung jawab pembuat Jadwal Induk Produksi atau Master Production Schedule (MPS) 

1.Membuat perubahan pada jadwal produksi induk atau Master Production Schedule (MPS)

2.Mendisagregasikan rencana produksi untuk menciptakan jadwal produksi induk atau Master Production Schedule (MPS), 

3.Menjamin keputusan jadwal produksi induk atau master Production Schedule (MPS) sesuai dengan rencana produksi

4.Mengkomunikasikan hasil Master Production Schedule (MPS) kepada bagian lain seperti pemasaran, bagian inventori, bagian produksi dan R&D

Terdapat 3 faktor dalam Membuat jadwal produksi induk (Master Production Schedule) seperti horizon perencanaan, waktu tunggu produk dan production time fences.

a)Pengertian Horizon perencanaan adalah periode waktu mendatang terjauh dari jadwal produksi. Horizon perencanaan dibangun dengan mempertimbangkan waktu tunggu kumulatif ditambah waktu untuk lot size komponen-komponen level rendah dan perubahan kapasitas dari pusat kerja utama. 

b)Pengertian Waktu tunggu adalah sebagai lama waktu menunggu sejak penempatan pesanan sampai memperoleh pesanan.  

c)Pengertian Time Fences adalah suatu kebijakan atau petunjuk yang diterapkan untuk mencatat dimana terdapat berbagai keterbatasan atau prsedur dalam kegiatan manufaktur.

Berikut adalah Cara membuat jadwal induk produksi (Master Production Schedule) dalam tabel serta istilah-istilah yang digunakan di tabel  MPS

  1. Tentukan Berapa Lot Size, Safety Stock, Lead Tima, Persedian On Hand, Demand Time FEnce dan planning Time Fence yang ada.
  2. Lakukan peramalan tentang perkiraan penjualan yang diperoleh dan masukkan dalam kolom sales forecast.
  3. Masukkan Actual Order dalam tabel MPS
  4. Tentukan MPS yang ada, misalnya pada tabel 1,0 penulis menulis 40.
  5. Lakukan perhitungan untuk mencari nilai Projected Available Balances dan nilai Available to Promise.

Contoh Jadwal Induk Produksi
Tabel 1.0. Tabel Jadwal Induk Produksi 


#Perhitungan PAB untuk Tabel MPS di atas
PAB (Prior to DTF)= Prior Period PAB or On Hand Balances + MPS – Actual Order
PAB1 = 10  + 40 -25 = 25
PAB2 = 25 + 0 – 10 = 15
PAB after DTF = Prior Period PAB + MPS – greater value of sales forecast pr Actual Order
PAB3 =15 + 40 – 25= 30
PAB4 = 30 + 0 – 20 = 10
PAB5 = 10 + 0 – 20 = -10
PAB6 = -10 + 0 – 20 = -30
Perhitungan ATP untuk tabel di atas
ATP = (on hand balance first period only + MPS – Safety Stock) – Sum of Actual Order before next MPS
ATP 1 = ( 10 + 40 – 0) – (25+10) = 15
ATP 3 = (    40 – 0) – (25 + 10) = 5  

#Berdasarkan perhitungan terlihat Nilai ATP pada minggu pertama adalah 15 unit, hal ini berarti masih terdapat 15 unit untuk pesanan baru, Apabila pelanggan memesan 10 unit untuk produk baru, maka perusahaan masih bisa melayani, dan kita bisa menjamin bahwa pesanan ini dapat dikirim pada minggu pertama. Karena nilai ATP 15 unit lebih besar dari pada permintaan 10 unit itu,   cumulative ATP menunjukkan nilai ATP pada periode waktu tertentu, missal Cumulative ATP pada minggu ketiga adalah 20 unit, maka apabila ada pemesanan 30 unit perusahaan tidak bisa melayani, sedangkan apabila pesanan sebesar 15 unit, maka perusahaan masih bisa melayani. 
Beberapa istilah yang terdapat dalam tabel 1.0 master production schedule, penulis uraikan sebagai berikut :

#Pengertian Lead time adalah banyaknya periode yang dibutuhkan untuk memproduksi atau membeli suatu item

#On Hand adalah posisi inventori awal yang secara fisik tersedia dalam stok, 

#Lot Size adalah kuantitas dari item yang biasanya dipesan dari pabrik atau pemasok

#Safety Stock adalah stok tambahan dari item yang direncanakan sebagai stok pengaman untuk mengantisipasi fluktuasi ramalan penjualan, pesanan aktual dalam waktu singkat

#Demand Time Fences adalah periode mendatang dari MPS dimana dalam periode ini tidak boleh ada perubahan terhadap MPS

#Planning Time Fences adalah periode mendatang dari MPS di mana dalam periode ini perubahan dievaluasi supaya mencegah ketidaksesuaian jadwal yang akan menimbulkan kerugian biaya.

#Sales Plan adalah rencana penjualan yang merupakan hasil dari metode peramalan

#Actual order adalah pesanan yang diterima dan bersifat pasti

#Projected Available Balances (PAB)  adalah proyeksi persediaan on hand selama horizon perencanaan MPS

#ATP adalah Available to Promise adalah informasi bagi departemen pemasaran untuk menjanjikan pesanan aktual yang bisa diselesaikan kepada pelanggan

#MPS adalah jadwal produksi untuk item tertentu.

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Jadwal induk Produksi (MPS)"

ِِِArtikel Pilihan:



Contoh Soal Simple Past Pilihan Ganda dan Jawabannya

close