Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Soal Line Balancing di Perusahaan

Menurut Dr. Vincent Gasperz terdapat 10 langkah dalam cara membuat line balancing di industri sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi tugas-tugas individual atau aktivitas yang akan dilakukan 
  2. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas.
  3. Menerapkan precedence constraints (batasan prioritas)
  4. Menentukan output dari assembly line yang dibutuhkan 
  5. Menentukan total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi output
  6. Menghitung cycle time (siklus waktu)yang dibutuhkan.
  7. Memberikan tugas-tugas kepada pekerja dan atau mesin
  8. Menetapkan minimum banyaknya stasiun kerja yang dibutuhkan
  9. Menilai efektivitas dan efisiensi dari line balancing.
  10. Mencari terobosan untuk perbaikan proses secara kontinyu.

Penjelasan 10 langkah cara membuat line balancing di industri secara detail sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi tugas karyawan maksudnya perusahaan harus mengetahui secara jelas uraian tugas karyawan perusahaannya, dengan memahami uraian tugas karyawan maka karyawan bisa mendapatkan porsi penugasan yang sesuai dengan jabatannya. 

2. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas, maksudnya berapa lama karyawan bisa menyelesaikan 1 unit pekerjaan, misalnya untuk kegiatan A selama 15 menit, kegiatan B selama 7 menit, dan kegiatan C selama 10 menit.

3. Penjelasan ketiga tentang precedence constraints (batasan prioritas). Di dalam precedence diagram (batasan prioritas) kita akan mengetahui tahapan-tahapan dalam pekerjaan, semisal pekerjaan C baru bisa dilakukan apabila pekerjaan B sudah selesai, atau pekerjaan E bisa dikerjakan apabila pekerjaan di C dan D sudah selesai. Dengan mengetahui tahapan pekerjaan maka kita bisa membuat precedence diagram

Precedence Diagram
Gambar 1.0 Precedenc diagram kegiatan produksi
4. Penjelasan tentang output line balancing  Perusahaan bisa menentukan apa yang diharapkan dari setiap line produksi, misalnya di industri lampu line produksi A merangkai lampu hingga glass tube (kaca lampu), dan lini produksi B bertugas memasang dudukan lampu dan memasukkannya ke dalam wadah lampu.

5. Penjelasan tentang total waktu untuk memproduksi output adalah berapa waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam memproduksi satu unit produknya, total waktu output diperoleh dari menjumlahkan semua waktu performansi kerja yang berada di precedence constraints.  misal waktu yang dibutuhkan biskuit melalui 4 kegiatan produksi di A, B, C dan D, waktu untuk kegiatan A  = 15 menit, kegiatan B = 12 menit, Kegiatan C = 10 menit kegiatan D = 13 menit. maka total performansi waktu yang diperlukan adalah 15 + 12 + 10 + 13 = 50 menit.

performa operasi
Tabel 1.0, performa waktu

6. Menghitung cycle time suatu produk dengan membagi waktu produksi per hari dengan tingkat produksi harian, sebagaimana rumus siklus waktu (cycle time) di bawah :

Gambar 1.1, Siklus waktu produksi 
7.  Setelah menghitung siklus waktu (Cycle Time) maka kita bisa menghitung idle time (waktu idle) dari setiao stasiun kerja yang ada, waktu idle adalah waktu menganggur bagi pekerja, cara memperoleh nilainya adalah dengan mengurangi siklus waktu dengan waktu idle (waktu tunggu) maka bisa diperoleh berapa lama waktu idle yang ada di setiap stasiun kerja. Apabila saudara menghitung waktu idle dan mendapatkan nilai positif berarti terdapat kegiatan menganggur di stasiun kerja tersebut, apabila nilai idle time adalah nol atau negatif maka tidak ada kegiatan idle time atau waktu menganggur di stasiun kerja tersebut.
Tabel  1.1. Perhitngan Idle time (waktu menganggur)

8. Menetapkan banyaknya stasiun kerja, di dalam menetapkan minimum banyaknya stasiun kerja bisa dengan cara membagi total waktu seluruh tugas dengan cycle time (siklus waktu) yang ada. misal total waktu seluruh tugas untuk membuat suatu produk adalah 60 menit dan siklus waktunya sebesar 15 menit, maka jumlah stasiun kerjanya adalah 60/15 = 4 stasiun kerja. 

Adapun rumus stasiun kerja di line balancing sebagai berikut :

Gambar 1.2 Rumus Stasiun Kerja

9. Menetapkan efisiensi dari line balancing diperoleh dengan perhitungan total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk dibagi dengan hasil kali stasiun kerja dengan cycle time (siklus waktu). sebagaimana gambar di bawah :

Gambar 1.3 Rumus Efisiensi

10. Mencari terobosan-terobosan perbaikan harus selalu dilakukan secara berkelanjutan di industri supaya industri bisa terus bersaing dengan industri lainnya. di dunia yang serba global seperti saat ini, sangat mudah bagi industri untuk mempelajari hal-hal baru yang bermanfaat bagi sistem produksi di industrinya. Industri yang tidak melakukan perbaikan secara berkelanjutan (continous improvement) akan tertinggal dengan industri lain yang terus menerus melakukan perbaikan. 

#CONTOH SOAL LINE BALANCING DAN PENYELESAIANNYA

Berikut ini adalah contoh soal line balancing di perusahaan dan cara menyelesaikan soal line balancing. 

Perusahaan PT Merapi memproduksi lampu hemat energi, dimana perusahaan PT Merapi mengalami permasalahan dalam mengelola keseimbangan line produksi, Adapun total waktu yang diperlukan untuk merangkai (assemblies) komponen-komponen lampu selama 80 menit, waktu kerja yang diberikan perusahaan adalah 8 jam sehari, dan tingkat produksi harian adalah 30 unit/hari serta terdapat tabel waktu performansi untuk setiap tugas operasi sebagaimana tertulis pada tabel 1.0

tabel performa waktu kerja
Tabel 1.0, Tabel waktu performansi kegiatan produksi
maka dengan data-data yang disebutkan diatas, Jawablah pertanyaan berikut!

a. Buat Precedence Diagram dari tabel 1.0!

b. Berapa Cycle Time (wkatu siklus) produksi di indutri tersebut?

c. Berapa Jumlah Stasiun Kerja yang efisien?

d. Berapa Waktu Idle Time?

e. Berapa Efisiensi yang diperoleh? 

Jawab :

a.  Precedence Diagram dibuat mengikuti tabel 1.0 tertulis sebagai berikut : 

Precedence diagram
Gambar 1.0 Diagram Predence PT. Merapi

Diagram di mulai dari kegiatan operasi A yang membutuhkan waktu 11 menit, kemudian ke kegiatan operasi B dengan waktu 14 menit, kemudian garis bercabang ke kegiatan operasi C dan D karena dalam tabel tertulis bahwa kegiatan operasi C dan D didahului aktivitas yang terdapat pada kegiatan operasi B. selanjutnya menuju kegiatan operasi E (10 menit) dan menuju 2 kegiatan operasi terakhir, yaitu kegiatan operasi F (6 menit) dan G (11 menit).

b. Waktu produksi per hari PT. Merapi adalah 8 jam sehari sehingga 8 x 60 = 480 menit, sehingga cycle time atau siklus waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi per unit diperoleh dengan menghitung waktu produksi per hari dibagi dengan tingkat produksi harian, sebagaimana tertulis dalam gambar 1.1 di bawah :

Contoh soal line balancing di industri
Gambar 1.1 Perhitungan Siklus Waktu PT. Merapi

c.Jumlah stasiun kerja PT, Merapi dapat diperoleh dengan melakukan perhitungan pembagian waktu total dengan cycle time sebagaimana tertulis di gambar 1.2 di bawah:

jumlah stasiun kerja

Gambar 1.2, Jumlah stasiun kerja di PT. Merapi


Diagram 5 stasiun kerja di PT. Merapi sebagai berikut :
gambar 1.3, diagram stasiun kerja

d. Waktu idle time dari perhitungan cycle time (siklus waktu) dan 5 stasiun kerja sebagai berikut :

Tabel 1.1 perhitungan waktu idle time
Perhitungan idle time (waktu menganggur) di stasiun kerja terlihat dalam kolom idle time, dimana nilainya ada yang negatif dan positif, apabila nilai idle time (waktu menganggur) positif berarti di stasiun kerja tersebut pekerja masih bisa menganggur (idle), karena itu perusahaan PT KASA perlu memperlakukan perbaikan di stasiun kerja tersebut. Apabila nilai idle time negatif berarti waktu pekerja di stasiun kerja tersebut maksimal. dan nilai total dari keseluruhan idle time adalah -1 (negatif 1), yang berarti keseluruhan stasiun kerja cukup bagus. karena nilai keseluruhan tidak didapatkan nilai positif yang menunjukkan waktu menganggur pekerja

e. Efisiensi Line Balancing

Efisiensi line balancing diperoleh dengan menghitung total waktu penyelesaian produk dibagi dengan hasil perkalian stasiun kerja dengan siklus waktu. 

Rumus Efisiensi line balancing
Gambar 1.4 Rumus Efisiensi line balancing 

HAsil Efisiensi
Gambar 1.5 Hasil efisiensi line balancing
Hasil perhitungan efisiensi menunjukkan hasil 100$ yang berarti 5 stasiun kerja yang dibuat sesuai untuk Perusahaan PT Merapi.

Posting Komentar untuk "Contoh Soal Line Balancing di Perusahaan"

ِِِArtikel Pilihan:



Contoh Soal Simple Past Pilihan Ganda dan Jawabannya

close