Kisah Adanya Tuhan
Alkisah di suatu daerah di lembah
gunung yang hijau di pulau kamandala, telah terdapat kehidupan masyarakat yang
menetap di daerah kamandala. Masyarakat
pulau kamandala sudah mempunyai pemerintahan, teknokrat serta ulama’. Mereka sangat hidup makmur, namun kemakmuran
dan kejayaan telah membuat seorang manusia lupa dan sombong akan dirinya.
Manusia tersebut bernama Thufan, Thufan adalah seorang pemuda yang tampan dan
kaya raya, Thufan mampu membuat apapun, ia menjadi rujukan bagi setiap warga di
pulau kamandala tentang bagaimana
membuat rumah yang bagus seperti dirinya, bagaimana menjadi petani dan peternak yang
berhasil, bagaimana membuat senjata yang hebat dan menggetarkan lawan, bahkan pernah
di suatu peperangan yang dahsyat Thufan dan pasukannya berjumlah 100 orang
mampu mengalahkan pasukan dengan jumlah 3 kali lipatnya, namun kemenangan itu
justru membuat Thufan semakin sombong, Thufan berkata “ kemenangan ini kita raih semata-mata karena kehebatan senjata kita dan
keteraturan pasukan kita”.
Pada
suatu kesempatan di depan pasar yang ramai, Thufan berkata kepada masyarakat
luas, bahwa didunia ini sudah tidak ada Tuhan, Tuhan sudah dibunuh oleh Ilmu
pengetahuan, Apa yang dikatakan Thufan kemudian menjadi perbincangan dan
perdebatan di masyarakat pulau kamandala, Karena Thufan adalah orang yang
dikenal hebat dan cerdas, maka banyak masyarakat mempercayainya, sehingga
seseorang di masyarakat melaporkan kepada raja mengenai perihal tersebut, Raja
sebagai pimpinan negara hendak mengundang ulama’ terkenal di daerahnya, Raja
akan menggelar debat publik terbuka di area kerajaan, Debat publik tersebut
akan disaksikan oleh masyarakat luas.
Maka datanglah hari yang
ditentukan oleh raja, Thufan telah datang sedari awal sementara sang ulama’
belum juga datang, Karena Ulama’ belum datang, Thufan bercerita kembali kepada
masyarakat luas tentang kehebatan senjatanya, keberhasilan dalam berternak,
keberhasilan dalam membangun rumah yang bagus, dan semuanya itu hasil ciptaan
sains, tanpa adanya kehendak tuhan, satu jam berlalu datanglah ulama’ yang
ditunggu-tunggu.
Berkatalah sang sultan kepadanya,”Mengapa anda terlambat wahai ulama”? sang ulama’ menjawab “ Saya terlambat karena saya tadi melihat
pemandangan yang menakjubkan dimana saya tadi melihat sebuah rumah bisa
dibangun dengan sendirinya, bata-bata terangkut sendiri kemudian tercampur
adukan semen pasir dan kerikil dengan sendirinya, sungguh ajaib tuanku,
sehingga saya duduk termangu disana melihat keajaiban yang sungguh luar biasa,
hal tersebut terjadi tanpa adanya campur tangan manusia.”
Thufan sebagai lelaki yang cerdas protes keras kepada
Sultan, “Wahai Sultan, mengapa anda
memberi lawan debat yang suka berdusta seperti dia kepada saya? Mana ada sebuah
rumah bisa terbentuk dengan sendirinya tanpa ada campur tangan manusia? Itu adalah
suatu hal yang mustahil?” Sang ulama langsung menjawab “Begitu juga dengan dusta anda mengenai tidak
adanya tuhan, Alam semesta ini juga ada yang menciptakan , ada yang mengatur,
kecerdasan anda, kehebatan anda juga ada yang menciptakan, mengapa anda
sombong? Mengapa anda berdusta bahwa semua ini tercipta dengan sendirinya?”
Termenung
Thufan mendapatkan jawaban balik dari ulama’, setelah itu sultan yang bijak
tersebut, mengeluarkan sabdanya “Bahwa
dia melarang segala pernyataan atau pemahaman tentang tidak adanya tuhan di
masyarakat pulau kamandala, karena saudara Thufan telah melakukan pembohongan
publik maka saudara Thufan mendapatkan hukuman pidana.”
Posting Komentar untuk "Kisah Adanya Tuhan"